Sunday, 1 November 2015

BATU EMPEDU

Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan penyakit batu ginjal, batu saluran kencing ataupun batu prostat. Nah ada satu lagi batu yang perlu anda waspadai, yaitu batu empedu. Batu yang satu ini tak kalah menyakitkan dibanding batu-batu yang lain.

Perbedaan batu ginjal dengan batu empedu adalah lokasi dan komposisi pembentuk batu tersebut. Perbedaan yang mudah adalah batu ginjal nantinya akan bermuara pada saluran urin/kencing, sedang batu empedu akan bermuara pada feces/limbah besar.

Batu empedu sendiri adalah timbunan Kristal yang berada di dalam kandung empedu. Namun Kristal ini bukan saja tinggal diam di dalam kandung empedu saja, melainkan kadang bermain-main ke saluran empedu. Nah, Kristal atau batu empedu yang berada di saluran empedu ini ada dua jenis yaitu batu yang berasal dari kandung empedu yang keluar karena kontraksi kandung empedu dan batu empedu yang terbentuk sendiri pada dinding saluran empedu secara perlahan.Sebelum kita bahas lebih jauh tentang batu empedu ada baiknya terlebih dahulu kita mempelajari tentang empedu, kandung empedu dan fungsinya.Empedu merupakan cairan yang berisi campuran protein, garam-garam kalsium, asam empedu, pigmen dan unsur lemak yang disebut kolesterol. Cairan empedu ini dihasilkan oleh hati, yang sangat dibutuhkan untuk proses penyerapan lemak, vitamin A, D,E dan K. Tanpa cairan empedu ini, usus halus tidak akan mampu menyerap bahan makanan tersebut diatas.
Kandung empedu adalah rumah persinggahan sementara dari cairan empedu. Dalam kondisi tertentu hati bisa terlalu banyak memproduksi cairan empedu, sehingga kelebihan produksi tersebut sebagian tersimpan dalam kandung empedu, dan sebagian lagi akan keluar bersama feces pada saat buang air besar. Pada saat seseorang mengkonsumsi makanan terutama yang mengandung lemak, secara otomatis kandung empedu akan berkontraksi (menciut) sehingga cairan empedu yang berada di dalamnya akan keluar sesuai dengan kuat/lemahnya kontraksi. Semakin menciut kandung empedu, maka akan semakin banyak cairan empedu yang dihasilkan. Cairan empedu tersebut kemudian keluar melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus untuk melakukan tugasnya.
Ada beberapa macam penyebab terbentuknya batu empedu. Penyebab yang pertama adalah penyebab yang sering diderita orang di Asia, yaitu disebabkan oleh infeksi di saluran pencernaan. Kuman penyebab infeksi ini biasanya berada di dalam usus, namun ia mampu bergerak dan dapat memasuki saluran empedu dan bertamu kedalam kandung empedu. Bukan itu saja, di dalam kandung empedu kuman tersebut membuat perubahan komposisi cairan dan keseimbangan di dalam kandung empedu demi kenyamanan dan kelangsungan hidupnya. Perubahan komposisi ini membentuk suatu bentuk inti baru, lalu secara perlahan menebal dan mengkristal. Proses ini dapat berlangsung lama, bisa bertahun-tahun dan akhirnya terbentuklah batu empedu. Konstruksi bangunan batu empedu hasil infeksi ini berupa pigmen birubilin dan garam empedu.
Penyebab yang kedua adalah bagi mereka yang kelebihan kolesterol karena terlalu hoby makan makanan yang berlemak, berpengawet, fast food (makanan cepat saji). Berbeda dengan makanan jenis lain, makanan berpengawet memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat dicerna, sehingga ia akan tinggal lebih lama di dalam saluran pencernaan. Sehingga kolesterol yang terkandung dalam makanan berpengawet tersebut akan menumpuk dan menunggu giliran dicerna oleh usus. Jika kandungan kolesterol berlebih, ia akan mengendap di saluran pencernaan termasuk di dalam kandung empedu. Jika proses itu terjadi terus-menerus, kolesterol tersebut berkolaborasi dengan cairan empedu dan akan mengkristal di dalam kandung empedu dan jadilah batu empedu.
Ada satu lagi penyebab terjadinya batu empedu yaitu saat seseorang tiba-tiba melakukan diet lemak. Secara seporadis ia stop total konsumsi lemak padahal sebelumnya ia sangat menyukainya. Organ hati tidak bisa mengikuti kehendak tuannya untuk lantas menghentikan produksi cairan empedu. Hati akan tetap memproduksi cairan empedu walaupun dalam volume kecil. Namun karena usus halus tidak pernah mengajukan order cairan empedu, maka cairan tersebut akan tersimpan di kandung empedu, lambat laun akan mengendap. Namun biasanya endapan Kristal dari cairan empedu ini lebih lunak dan berwarna hijau, serta ukurannya lebih kecil dan jarang menimbulkan infeksi karena pada kondisi tertentu ia akan larut bersama cairan empedu baru saat orang tersebut kembali mengkonsumsi lemak. Untuk batu ini lebih mudah dikeluarkan dengan cara merangsang kandung empedu untuk berkontraksi (ramuan atau terapi tertentu), maka batu ini akan keluar dengan sendirinya dan larut bersama feces.
Untuk batu empedu yang berasal dari kolesterol akan berwarna putih dan berbentuk bulat. Sedangkan untuk batu empedu yang berasal dari susunan pigmen birubilin dan garam-garam empedu (yang terjadi karena infeksi) akan berwarna coklat kehitaman dan jauh lebih keras serta banyak mengandung kapur. Karena teksturenya lebih keras sehingga saat ada kontraksi di kandung empedu, bisa mengakibatkan goresan yang menimbulkan infeksi. Lebih serius lagi, jika batu empedu berdiameter besar keluar dari kandung empedu dan tersangkut pada saluran empedu. Karena ukurannya besar batu tersebut terjebak pada saluran dan tidak dapat kembali ke kandung empedu. Biasanya hal ini terjadi ketika penderita diberi ramuan atau obat yang merangsang kontraksi kandung empedu secara berlebihan. Hal ini bisa berakibat fatal.
Saat penderita mengkonsumsi lemak, hati dan kandung empedu akan berusaha mengeluarkan cairan empedu menuju usus halus, tapi karena tersumbat, usus tidak menerima cairan tersebut dan kembali meminta pada hati. Hati dan Kandung Empedu kembali berkontraksi dan begitu seterusnya, akhirnya terjadilah kolik, yaitu sakit yang tak tertahankan. Hal ini disebabkan karena kandung empedu terus menerus berkontraksi berusaha mengeluarkan cairan empedu sedang pada saluran keluarnya tersumbat oleh batu. Kolik ini bisa berlangsung berjam-jam yang akhirnya usus memutuskan untuk tidak mencerna makanan tersebut, sehingga terjadi diare, sakit perut atau gejala lainnya.
Jika hal ini dibiarkan dan tidak terdeteksi, atau salah diagnose, maka di daerah sumbatan akan terbentuk luka dan terjadilah infeksi, lalu menjalar ke kandung empedu. Pada akhirnya kandung empedu atau saluran empedu yang terinfeksi akut akan busuk dan pecah akibatnya cairan empedu akan meracuni tubuh, karena hanya daerah tertentu yang bisa dilalui cairan empedu murni yaitu kandung empedu, saluran empedu hingga ke usus halus. Beberapa komponen pembentuk cairan empedu bersifat racun bagi organ tubuh lainnya. Pada kondisi ini penderita akan kehilangan kesadaran dan dalam hitungan jam dapat dipastikan meninggal dunia.
Jika kebetulan dinding jaringan kandung empedu tidak pecah, infeksi akan secara cepat menjalar pada organ lain, seperti hati, dan bagian tubuh lainnya. Sehingga secara perlahan penderita akan dibawa pada gerbang kematian jika tidak segera tertangani dengan benar.
Gejala batu empedu dengan maag pada awalnya hampir sama, yaitu perih, mual dan kembung. Perbedaannya adalah gejala batu empedu disertai rasa nyeri dan panas di ulu hati sebelah kanan kemudian menjalar pada punggung belakan tengah ke atas. Rasa sakit ini akan semakin bertambah dan bisa selama beberapa jam. Untuk memastikan adanya batu dan peradangan, bisa dilihat menggunakan Media Ultrasonografi (USG). Selain itu, jika sudah dipastikan terdapat batu empedu, perlu dilakukan pemeriksaan test uji kimia darah untuk point SPOT, SGPT, Gamma GT dan birubilin. Hal ini untuk mengetahui seberapa jauh penyumbatan ini mempengaruhi fungsi hati.

PENCEGAHAN

Dalam keadaan normal, kandung empedu manusia sebenarnya tidak terdapat batu empedu. Namun sangat rentan untuk terbentuk batu empedu. Ada pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang mempunyai batu empedu, namun pendapat tersebut dibantah oleh ahli kesehatan dari Amerika. Dari penelitian dan pemeriksaan dari Dokter SP Radiologi dan Dokter SP Penyakit Dalam dari beberapa Rumah Sakit mengatakan bahwa hanya 14 % saja dari keluhan sakit pencernaan yang terdeteksi mengandung batu dalam kandung empedunya. Sisanya adalah maag akut dan infeksi saluran pencernaan lainnya.
Pada intinya batu empedu disebabkan oleh pola makan dan pola hidup yang salah. Tips di bawah ini mungkin bisa membantu anda untuk tidak menabung batu yang merugikan:
Jangan berlebihan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung bahan aditif (Pengawet, pewarna dan bahan tambahan buatan lainnya). Boleh anda mengkonsumsinya, tapi jangan untuk sebuah rutinitas dan dalam batas wajar.
Mengontrol kolesterol.Makan makanan berlemak seperlunya saja.

Jangan melakukan diet tanpa pantauan dokter atau ahli kesehatan. Menghindari lemak secara spontan dan tiba-tiba dalam waktu tertentu malahan dapat memicu terbentuknya batu empedu.

No comments:

Post a Comment