Anda tentunya sudah tidak asing
lagi dengan penyakit batu ginjal, batu saluran kencing ataupun batu prostat.
Nah ada satu lagi batu yang perlu anda waspadai, yaitu batu empedu. Batu yang
satu ini tak kalah menyakitkan dibanding batu-batu yang lain.
Perbedaan batu ginjal dengan batu
empedu adalah lokasi dan komposisi pembentuk batu tersebut. Perbedaan yang
mudah adalah batu ginjal nantinya akan bermuara pada saluran urin/kencing,
sedang batu empedu akan bermuara pada feces/limbah besar.
Batu empedu sendiri adalah
timbunan Kristal yang berada di dalam kandung empedu. Namun Kristal ini bukan
saja tinggal diam di dalam kandung empedu saja, melainkan kadang bermain-main
ke saluran empedu. Nah, Kristal atau batu empedu yang berada di saluran empedu
ini ada dua jenis yaitu batu yang berasal dari kandung empedu yang keluar
karena kontraksi kandung empedu dan batu empedu yang terbentuk sendiri pada
dinding saluran empedu secara perlahan.Sebelum kita bahas lebih jauh tentang
batu empedu ada baiknya terlebih dahulu kita mempelajari tentang empedu,
kandung empedu dan fungsinya.Empedu merupakan cairan yang berisi campuran
protein, garam-garam kalsium, asam empedu, pigmen dan unsur lemak yang disebut
kolesterol. Cairan empedu ini dihasilkan oleh hati, yang sangat dibutuhkan
untuk proses penyerapan lemak, vitamin A, D,E dan K. Tanpa cairan empedu ini,
usus halus tidak akan mampu menyerap bahan makanan tersebut diatas.
Kandung empedu adalah rumah
persinggahan sementara dari cairan empedu. Dalam kondisi tertentu hati bisa
terlalu banyak memproduksi cairan empedu, sehingga kelebihan produksi tersebut
sebagian tersimpan dalam kandung empedu, dan sebagian lagi akan keluar bersama
feces pada saat buang air besar. Pada saat seseorang mengkonsumsi makanan
terutama yang mengandung lemak, secara otomatis kandung empedu akan
berkontraksi (menciut) sehingga cairan empedu yang berada di dalamnya akan
keluar sesuai dengan kuat/lemahnya kontraksi. Semakin menciut kandung empedu,
maka akan semakin banyak cairan empedu yang dihasilkan. Cairan empedu tersebut
kemudian keluar melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus untuk melakukan
tugasnya.
Ada beberapa macam penyebab
terbentuknya batu empedu. Penyebab yang pertama adalah penyebab yang sering
diderita orang di Asia, yaitu disebabkan oleh infeksi di saluran pencernaan.
Kuman penyebab infeksi ini biasanya berada di dalam usus, namun ia mampu
bergerak dan dapat memasuki saluran empedu dan bertamu kedalam kandung empedu.
Bukan itu saja, di dalam kandung empedu kuman tersebut membuat perubahan
komposisi cairan dan keseimbangan di dalam kandung empedu demi kenyamanan dan
kelangsungan hidupnya. Perubahan komposisi ini membentuk suatu bentuk inti
baru, lalu secara perlahan menebal dan mengkristal. Proses ini dapat
berlangsung lama, bisa bertahun-tahun dan akhirnya terbentuklah batu empedu.
Konstruksi bangunan batu empedu hasil infeksi ini berupa pigmen birubilin dan
garam empedu.
Penyebab yang kedua adalah bagi
mereka yang kelebihan kolesterol karena terlalu hoby makan makanan yang
berlemak, berpengawet, fast food (makanan cepat saji). Berbeda dengan makanan
jenis lain, makanan berpengawet memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat
dicerna, sehingga ia akan tinggal lebih lama di dalam saluran pencernaan.
Sehingga kolesterol yang terkandung dalam makanan berpengawet tersebut akan
menumpuk dan menunggu giliran dicerna oleh usus. Jika kandungan kolesterol
berlebih, ia akan mengendap di saluran pencernaan termasuk di dalam kandung
empedu. Jika proses itu terjadi terus-menerus, kolesterol tersebut berkolaborasi
dengan cairan empedu dan akan mengkristal di dalam kandung empedu dan jadilah
batu empedu.
Ada satu lagi penyebab terjadinya
batu empedu yaitu saat seseorang tiba-tiba melakukan diet lemak. Secara
seporadis ia stop total konsumsi lemak padahal sebelumnya ia sangat
menyukainya. Organ hati tidak bisa mengikuti kehendak tuannya untuk lantas
menghentikan produksi cairan empedu. Hati akan tetap memproduksi cairan empedu
walaupun dalam volume kecil. Namun karena usus halus tidak pernah mengajukan order
cairan empedu, maka cairan tersebut akan tersimpan di kandung empedu, lambat
laun akan mengendap. Namun biasanya endapan Kristal dari cairan empedu ini
lebih lunak dan berwarna hijau, serta ukurannya lebih kecil dan jarang
menimbulkan infeksi karena pada kondisi tertentu ia akan larut bersama cairan
empedu baru saat orang tersebut kembali mengkonsumsi lemak. Untuk batu ini
lebih mudah dikeluarkan dengan cara merangsang kandung empedu untuk
berkontraksi (ramuan atau terapi tertentu), maka batu ini akan keluar dengan
sendirinya dan larut bersama feces.
Untuk batu empedu yang berasal
dari kolesterol akan berwarna putih dan berbentuk bulat. Sedangkan untuk batu
empedu yang berasal dari susunan pigmen birubilin dan garam-garam empedu (yang
terjadi karena infeksi) akan berwarna coklat kehitaman dan jauh lebih keras
serta banyak mengandung kapur. Karena teksturenya lebih keras sehingga saat ada
kontraksi di kandung empedu, bisa mengakibatkan goresan yang menimbulkan
infeksi. Lebih serius lagi, jika batu empedu berdiameter besar keluar dari
kandung empedu dan tersangkut pada saluran empedu. Karena ukurannya besar batu
tersebut terjebak pada saluran dan tidak dapat kembali ke kandung empedu.
Biasanya hal ini terjadi ketika penderita diberi ramuan atau obat yang merangsang
kontraksi kandung empedu secara berlebihan. Hal ini bisa berakibat fatal.
Saat penderita mengkonsumsi
lemak, hati dan kandung empedu akan berusaha mengeluarkan cairan empedu menuju
usus halus, tapi karena tersumbat, usus tidak menerima cairan tersebut dan
kembali meminta pada hati. Hati dan Kandung Empedu kembali berkontraksi dan
begitu seterusnya, akhirnya terjadilah kolik, yaitu sakit yang tak tertahankan.
Hal ini disebabkan karena kandung empedu terus menerus berkontraksi berusaha
mengeluarkan cairan empedu sedang pada saluran keluarnya tersumbat oleh batu.
Kolik ini bisa berlangsung berjam-jam yang akhirnya usus memutuskan untuk tidak
mencerna makanan tersebut, sehingga terjadi diare, sakit perut atau gejala
lainnya.
Jika hal ini dibiarkan dan tidak
terdeteksi, atau salah diagnose, maka di daerah sumbatan akan terbentuk luka
dan terjadilah infeksi, lalu menjalar ke kandung empedu. Pada akhirnya kandung
empedu atau saluran empedu yang terinfeksi akut akan busuk dan pecah akibatnya
cairan empedu akan meracuni tubuh, karena hanya daerah tertentu yang bisa
dilalui cairan empedu murni yaitu kandung empedu, saluran empedu hingga ke usus
halus. Beberapa komponen pembentuk cairan empedu bersifat racun bagi organ
tubuh lainnya. Pada kondisi ini penderita akan kehilangan kesadaran dan dalam
hitungan jam dapat dipastikan meninggal dunia.
Jika kebetulan dinding jaringan
kandung empedu tidak pecah, infeksi akan secara cepat menjalar pada organ lain,
seperti hati, dan bagian tubuh lainnya. Sehingga secara perlahan penderita akan
dibawa pada gerbang kematian jika tidak segera tertangani dengan benar.
Gejala batu empedu dengan maag
pada awalnya hampir sama, yaitu perih, mual dan kembung. Perbedaannya adalah
gejala batu empedu disertai rasa nyeri dan panas di ulu hati sebelah kanan
kemudian menjalar pada punggung belakan tengah ke atas. Rasa sakit ini akan
semakin bertambah dan bisa selama beberapa jam. Untuk memastikan adanya batu
dan peradangan, bisa dilihat menggunakan Media Ultrasonografi (USG). Selain
itu, jika sudah dipastikan terdapat batu empedu, perlu dilakukan pemeriksaan
test uji kimia darah untuk point SPOT, SGPT, Gamma GT dan birubilin. Hal ini
untuk mengetahui seberapa jauh penyumbatan ini mempengaruhi fungsi hati.
PENCEGAHAN
Dalam keadaan normal, kandung
empedu manusia sebenarnya tidak terdapat batu empedu. Namun sangat rentan untuk
terbentuk batu empedu. Ada pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang
mempunyai batu empedu, namun pendapat tersebut dibantah oleh ahli kesehatan
dari Amerika. Dari penelitian dan pemeriksaan dari Dokter SP Radiologi dan
Dokter SP Penyakit Dalam dari beberapa Rumah Sakit mengatakan bahwa hanya 14 %
saja dari keluhan sakit pencernaan yang terdeteksi mengandung batu dalam
kandung empedunya. Sisanya adalah maag akut dan infeksi saluran pencernaan
lainnya.
Pada intinya batu empedu
disebabkan oleh pola makan dan pola hidup yang salah. Tips di bawah ini mungkin
bisa membantu anda untuk tidak menabung batu yang merugikan:
Jangan berlebihan mengkonsumsi
makanan/minuman yang mengandung bahan aditif (Pengawet, pewarna dan bahan
tambahan buatan lainnya). Boleh anda mengkonsumsinya, tapi jangan untuk sebuah
rutinitas dan dalam batas wajar.
Mengontrol kolesterol.Makan
makanan berlemak seperlunya saja.
Jangan melakukan diet tanpa
pantauan dokter atau ahli kesehatan. Menghindari lemak secara spontan dan
tiba-tiba dalam waktu tertentu malahan dapat memicu terbentuknya batu empedu.
No comments:
Post a Comment