Tuesday, 27 October 2015

Time Machine (Mesin Waktu) bag. 1



Mungkin berbeda dari pembahasan yang terdahulu, kali ini saya akan menorehkan pandangan saya tentang Mesin Waktu. Terlepas dari semua kontroversi dari sudut pandang agama dan Ilmu Pasti, mari saya ajak anda untuk terlepas bebas, melepaskan semua itu, dan berfikir jernih, mengupas tuntas semua pemikiran tentang mesin waktu.



WAKTU DAN KECEPATAN CAHAYA

Waktu mempunyai dimensi yang berbeda dari ruang. Salah satu yang bisa menghubungkan waktu dan ruang adalah Kecepatan. Kecepatan adalah jarak yang ditempuh per satuan waktu. Sedang jarak sendiri berada di dalam cakupan Ruang. Saya akan memulai mengupas sedikit tentang beberapa fakta tentang kecepatan, Ruang dan Waktu.

Kecepatan cahaya jika dibulatkan adalah 300 juta meter per detik. Itu fakta pertama yang harus kita pahami. Fakta kedua adalah; semua yang dilihat manusia bersumber dari cahaya yang dipantulkan oleh benda yang dilihat dalam suatu Ruang. Saat tanpa cahaya, manusia tidak dapat mengamati secara visual apa-apa yang terjadi di sekelilingnya. Kesimpulannya; yang dilihat oleh mata manusia sebenarnya adalah pantulan cahaya yang mengenai benda dan bukan benda itu sendiri.

Orang bisa melihat disebabkan adanya cahaya yang masuk dalam bola matanya yang berupa perpaduan warna, terang dan gelap yang kemudian diterjemahkan oleh otak menjadi informasi. Jika  dikaitkan dengan kecepatan cahaya, apa yang kita lihat sebenarnya adalah sesuatu yang telah terjadi dan bukan kejadian yang sedang terjadi. Selisih perbedaan waktu  dari apa yang kita lihat tergantung dari jarak antara objek yang kita lihat dengan mata kita, ditambah berapa lama waktu  yang digunakan otak untuk mencerna informasi yang dikirim oleh mata kita, biarpun itu hanya sepersekian juta detik, semua harus diperhitungkan.

Semakin jauh benda yang kita lihat, semakin lama pula selisih waktu yang telah terjadi. Sebagai contoh sederhana adalah; saat kita melihat bintang di langit, kita selalu beranggapan bintang itu adalah bintang yang ada dimalam ini, namun sebenarnya yang terjadi adalah;
Bintangyang kita lihat hanyalah sebuah cahaya yang baru saja selesai melakukan perjalanan dari bintang itu sendiri menuju mata kita.
jika jarak bintang tersebut 20 tahun cahaya, itu artinya bintang yang kita lihat malam ini adalah keadaan bintang 20 tahun yang lalu. karena cahaya bintang tersebut membutuhkan waktu 20 tahun untuk sampai ke mata kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa merasakan perbedaan selisih waktu perjalanan cahaya tersebut karena jarak benda yang kita lihat sangat dekat sehingga waktu yang dibutuhkan cahaya sangat singkat bahkan kurang dari 1 detik.

TIME PARALEL (WAKTU YANG PARALEL)

Dalam sebuah ruang di jagat raya, yang berdasarkan dari seorang pengamat di bumi, akan dapat teramati berbagai ragam waktu yang berbeda. Mengapa demikian? jawabnya sangat mudah; setiap benda, materi objek di jagat raya mempunyai jarak yang berbeda-beda dari pengamat di bumi, berbedaan jarak tersebut sangat besar, bahkan hitungannya bukan meter atau kilometer melainkan sekian tahun cahaya. 1 tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh kecepatan cahaya normal dalam  waktu 1 tahun. Sehingga dari jarak-jarak tersebut, membuat perbedaan ragam waktu yang dibutuhkan cahaya untuk sampai di bumi.

Sebagai contoh saat kita mengamati bintang A yang berjarak 20 tahun cahaya, itu artinya bintang yang kita lihat tersebut adalah bintang tahun 1989, kemudian kita melihat bintang B yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya ; artinya bintang tersebut adalah bintang pada tahun 1969, dan lebih jauh lagi jika kita mengamati dengan teleskop sebuah galaksi C yang berjarak sekitar beberapa juta tahun cahaya, itu artinya galaksi tersebut adalah galaksi yang lahir sebelum manusia ada di bumi. Dari ketiga objek tersebut pengamat mengamati dalam satu ruang yaitu jagad raya yang luasnya tak terbatas, pengamat dapat melihat tiga waktu yang berbeda, yakni saat pengamat sekarang yaitu 2009,1989,1969 dan masa lampau.

Dari pemaparan sederhana tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan sepihak bahwa waktu sebenarnya tidak pernah berlalu, waktu selalu ada dan abadi pada posisinya masing masing. Tentu kesimpulan tersebut hanya sepihak dan perlu beberapa pengujian untuk bisa dikatakan kesimpulan yang bisa dikonsumsi publik. Kita bisa melihat kejadian masa lalu hanya dengan melihat langit cerah di malam hari. Kita tidak bisa mengetahui dengan pasti apakah bintang yang kita lihat saat ini masih ada atau sudah hancur.

Uraian diatas adalah fakta sederhana tentang keparalelan waktu. Waktu dapat disebut sebagai blok-blok yang berisi peristiwa yang terekam. Ia dapat berhenti pada titik konstan dan bisa diamati oleh siapapun asalkan ia mempunyai kemampuan untuk melakukannya. Disaat yang sama waktu akan terus berjalan dan meninggalkan jejak waktu.

Namun hingga saat ini belum ada yang bisa mengubah sesuatu yang telah terjadi, atau dengan kata lain mengubah blok-blok waktu, karena ia berada di dimensi yang berbeda dengan ruang, namun bisa diamati dari dimensi ruang. Blok-blok waktu ini adalah konstan dan permanen. Seseorang dengan kecepatan super-pun tak dapat mendatangi blok waktu, karena ada acuan konstan dari waktu yakni T=T0+1, dimana T adalah Time (waktu). Waktu yang kita jalani hanya dibenarkan untuk selalu bertambah saat kita menjalaninya. Saat kita mengejar bintang A yang jaraknya 20 tahun cahaya dengan kecepatan 100 th cahaya, yang kita dapatkan adalah bintang A dengan waktu keberangkatan ditambah lama perjalanan yang kita tempuh, dan bukan waktu 20 tahun yang lalu ditambah lama perjalanan, karena dalam sebuah ruang mempunyai titik waktu yang sama dalam sebuah aktualita, namun berbeda saat kita mengamatinya dengan mata. Disini ada 2 fakta yang berbeda yakni waktu adalah konstan dan waktu yang  fleksible. Konstan dalam ruang aktual dan fleksible dalam ruang pengamatan. Mungkin salah satu penyebabnya adalah kemampuan alat indra manusia yang hanya dapat mendeteksi cahaya sebagai indikator visualnya. Jika ada indra lain dari manusia yang mampu mendeteksi on time atau kejadian saat ini pada benda yang sangat jauh; berjuta tahun cahaya misalnya, maka mungkin teory keparalelan waktu tidak akan terbersit oleh ahli manapun.


Dengan teory dasar Time parallel yang ada saat ini sebenarnya akan sangat berguna jika kita bisa mempunyai suatu media on time yang mampu memindah manusia ke tempat yang sangat jauh dan tanpa memakan waktu. Deskripsinya adalah jika kita ingin membuktikan kejadian 20 tahun silam, cukup dengan menuju objek yang berjarak  20 th cahaya dengan media ontime, dan mengamati keadaan di bumi dari sana (dari titik yang berjarak 20 tahun cahaya) menggunakan teleskop atau peralatan lainnya yang mampu menangkap cahaya lemah dari bumi. Saat kita sampai On time di objek tersebut dan  melihat ke bumi, maka yang kita lihat adalah bumi 20 tahun yang lalu, karena cahaya dari bumi yang sekarang masih baru mulai melakukan perjalananya, dan baru sampai 20 tahun yang akan datang. Jadi kita bisa melihat dari jauh peristiwa di bumi 20 tahun yang lalu.


jika dikaji lebih dalam, dan membuang kefanatikan tentang kekonstanan mutlak sang waktu, sebenarnya kita akan mampu lebih maju dan berkembang. Karena Ilmu tentang waktu ini adalah sesuatu yang menarik dan misterius. Jika ingin maju mencobalah untuk membuka diri terhadap semua ilmu yang mengungkap berbagai fakta, dengan mengesampingkan bahwa kita akan terjebak dalam lingkaran waktu yang menyesatkan.

3 comments:

  1. aku ingin membuat mesin waktu hubungi saya di 085766675701 atau qarrobin.djuti@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara kembali ke masalalu.. apakah mungkin..?

      Delete
  2. mungkin saja jika anda bisa membuat

    ReplyDelete